Menurut kompas.com Angka kemiskinan ektrem di Indonesia saat ini telah menurun mencapai 0.83% dari yang semula 1,12%. Hal ini turut diungkapkan oleh wakil presiden RI Ma’ruf Amin. Beliau juga menyampaikan terkait target angka kemiskinan yang direncanakan oleh pemerintah dapat mendekati 0%.
Nyatanya, dalam penurunan tersebut masih ada tantangan yang dihadapi. Misalnya akurasi data sasaran ,konvergensi dan kualitas pelaksanaan program , standar garis kemiskinan ekstrem yang perlu disesuaikan, dan regulasi pelaksanaan penghapusan kemiskinan ekstream.
Tren penurunan angka kemiskinan ini , diharapkan agar terus berlanjut. Wakil presiden juga mendorong seluruh pihak yang berperan untuk turut aktif mengupayakan penurunan angka kemiskinan ini.
baca juga : Wapres Sebut Kemiskinan Ekstrem di Indonesia Turun Jadi 0,83 Persen
Pemerintah pusat mengadakan pemberian insentif bagi Pemerintah daerah ( Pemda) yang berprestasi dalam menjaga tren penurunan kemiskinan ekstrem di Indonesia ini.
Insentif tersebut diberikan oleh pemerintah dengan ciri – ciri sebagai berikut :
- Memastikan penyaluran dengan tepat sasaran program penanggulangan kemiskinan ekstrem
- Meningkatkan kinerja seluruh jajaran dalam menekan kemiskinan ekstrem
- Pemberian bantuan kepada yang tergolong dalam kelompok rentan. Seperti lansia tunggal .penyandang disabilitas, dan kepala keluarga perempuan
- fasilitas kepada masyarakat miskin ekstrem berupa akses layanan kesehatan, pendidikan,perumahan dan air bersih
baca juga : Insentif untuk penghapusan kemiskinan ekstrem