Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Arifah Fauzi, mendorong upaya pemberdayaan perempuan lintas sektor guna meningkatkan pembangunan yang inklusif. Arifah menegaskan pentingnya hubungan kerja sama dan kolaborasi di antara perempuan melalui suatu wadah. Yayasan Puteri Indonesia (YPI) bersama Mustika Ratu menciptakan wadah tersebut dengan menyelenggarakan Women Empowerment Conference.
KPPPA mengapresiasi kegiatan tersebut karena tema yang dibawakan sangat relevan dalam menggambarkan kondisi perempuan dari berbagai latar belakang dan berusaha mencapai kehidupan yang lebih baik. Menurutnya, Perempuan Indonesia memiliki potensi untuk membangun Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Baca Juga:
-
LPM UMY Gelar Rapat Persiapan Workshop Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
-
Upaya Menarik: Dosen UMY Gencarkan Pemahaman Hukum Perkawinan Beda Agama
Konferensi ini memiliki peran strategis dalam memperluas jaringan, memupuk semangat kolaborasi, serta merumuskan langkah-langkah nyata untuk memajukan perempuan Indonesia. KPPA berharap konferensi ini mampu menghapus berbagai hambatan yang masih menghalangi perkembangan perempuan.
Baca Juga:
Ketua Dewa Pembina YPI, Putri Kuswisnu Wardani mengatakan Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan. Namun, Indonesia masih menempati posisi ke tujuh di kawasan ASEAN. Hal ini disebabkan adanya sejumlah hambatan seperti tingkat partisipasi perempuan dalam parlemen yang baru menyentuh 21,9 persen, serta tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan yang masih rendah.
Putri Kuswindu menciptakan konferensi ini untuk menyediakan ruang untuk berdialog, berkolaborasi dan berbagi untuk para perempuan dengan harapan perempuan Indonesia dapat menambah wawasan dan kesempatan untuk berperan serta dalam membangun negeri.