Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mendorong perbaikan tata kelola pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai integritas kepada peserta didik. Menurutnya hal ini harus segera dilakukan demi melahirkan generasi penerus yang tangguh dan berdaya saing di masa depan.
Pada tahun 2024, hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan Indonesia 2024 menunjukkan penurunan skor integritas pendidikan dari 73,7 menjadi 69,50. Lebih lanjut, dalam kejujuran akademik, kasus menyontek masih ditemukan pada 78% sekolah dan 98% kampus. Survei yang sama juga mengungkap masih ada 30% guru atau dosen serta 18% pimpinan satuan pendidikan yang menganggap gratifikasi dari siswa atau wali murid sebagai hal yang lumrah.
Baca Juga:
-
Online English Tingkatkan Kemampuan Guru Bahasa Inggris di MTS Taruna Al-Qur’an
-
Penyuluhan dan Praktek Pemeriksaan Guna Cegah Diabetes Mellitus serta Hipertensi
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, Rerie, menyatakan hasil survei tersebut harus segera ditindaklanjuti. Salah satunya dengan menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai integritas seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, sederhana, dan adil kepada generasi penerus bangsa.
“Tentu saja upaya memberi teladan dalam menerapkan nilai-nilai integritas itu merupakan bagian penting untuk dilakukan oleh para penyelenggara pendidikan di tanah air,” jelasnya.
Baca Juga:
Rerie berharap para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dapat membangun dan merealisasikan sistem pendidikan yang mampu menanamkan nilai-nilai integritas itu dan menjadikannya sebagai prioritas pada sistem pendidikan nasional.
