Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EN-LMND) mendeklarasikan Posko Pengaduan Nasional. Posko Pengaduan Nasional dibentuk dengan fokus untuk mendukung penguatan Sekolah Rakyat sebagai alternatif pendidikan rakyat.
Koordinator Umum Posko Pengaduan Nasional, Julfikar Hasan mengatakan pembangunan Posko Pengaduan ini bertujuan untuk menampung keluhan masalah pendidikan dan memperkuat pendidikan alternatif melalui Sekolah Rakyat.
Baca Juga:
Julfikar menilai liberalisasi dan komersialisasi dalam pendidikan menyebabkan mahasiswa, termasuk anggota LMND, dalam kesulitan ekonomi. Menurutnya Sekolah Rakyat merupakan solusi bagi semua orang untuk memperjuangkan hak pendidikan tanpa diskriminasi ekonomi.
Ketua Umum LMND, Syamsudin Saman, juga menegaskan pendidikan harus menjadi hak rakyat, bukan barang dagangan. Ia menekankan pentingnya membangun pendidikan berbasis kemandirian nasional melalui dukungan terhadap Sekolah Rakyat dan industrialisasi nasional.
Baca Juga:
-
Dosen UMY Tingkatkan Kompetensi Guru IGABA Melalui Pelatihan Bahasa Inggris dan Literasi Digital
-
Pengembangan Modul E-Learning Interaktif untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika
LMND menyerukan pentingnya memperkuat persatuan nasional dan membangun gerakan rakyat yang sadar dan aktif sebagai subjek pembangunan, bukan objek dari sistem yang liberal dan eksploitatif. LMND terus bertekad untuk memperluas dukungan terhadap Sekolah Rakyat, sekaligus mendorong industrialisasi nasional untuk membangun ekonomi rakyat yang mandiri dan berkeadilan.
