Akhi-akhir ini pola hidup dan pemikiran Gen Z menjadi perbincangan yang cukup hangat. Mereka dianggap akan membawa perubahaan seperti perkembangan tekonologi karena mereka dianggap trampil dalam dunia digital, politik kaum muda, fleksibilitas dunia kerja. Meskipun mereka dianggap kurang bisa diajak kerjasama dalam dunia kerja, faktanya adalah mereka lebih suka kerjasama secara transparan dengan berbasis tujuan, bahkan mereka tetap menghargai kerjasama tim.
Generasi Z adalah mereka yang terlahir antara tahun 1997 sampai 2012 dan tumbuh dengan akses perkembangan teknologi sejak dini.
Gen Z bersikap adaptif dalam kondisi ekonomi yang berubah-ubah, sehingga memperngaruhi pandangan mereka terhadap karir dan stabilitas dunia kerja. “saat ini kesadaran akan krisis sangat kuat.”kata Jessica Taft, profesor Studi Amerika Latin dan Latino di Universitas California, Santa Cruz, yang karyanya berfokus pada kehidupan politik anak-anak dan remaja di seluruh Amerika.
baca juga : Aktivisme Generasi Z: Mengubah dunia sejak usia muda
Lantas bagaimana Gen Z menghadapi dunia kerja ?
dalam menghadapi dunia kerja mereka memiliki pendekatan dan cara tersendiri, seperti :
- adaptasi teknologi dengan berbagai alat digital dan memanfaatkan paltform untuk berkolaborasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas .
- cenderung memilih pekerjaan yang sesuai dengan nilai dan tujuan pribadi.
- membangun jaringan, mencari peluang , dan berbagi pengalaman.
- keterbukaan komunikasi dalam tim
- ketahanan dalam menghadapi tantangan