Dosen UMY Gelar Pendidikan Kebijakan Publik di Area Terdampak Konflik Agraria dan Sumber Daya Alam

Dalam rangka melaksanakan pengabdian masyarakat, tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjalankan program dengan judul Pendidikan Kebijakan Publik di Area Terdampak Konflik Agraria dan Sumber Daya Alam. Program pengabdian dilakukan di Wadas purworejo dan Yogyakarta (kantor LHKP).

“Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas advokasi berbasis kewargaan yang terdampak konflik,” jelas David Efendi, ketua program pengabdian, pada Jum’at  (12/04/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh 40 peserta dari warga wadas dan organisasi otonom muhammadiyah. Diskusi Publik dilakukan dengan mengundang peserta warga terdampak bendungan. Lembaga Hikmah dan Kajian Publik (LHKP) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah selenggarakan Diskusi Publik dengan tema “Proyek Infrastruktur Raksasa: Bendungan dan Solusi Palsu Krisis Air” pada (15/8) di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta.

Acara dimulai dengan amanah ketua Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas dalam paparannya tentang tema diskusi menjelaskan bahwa Muhammadiyah berpihak ke masyarakat dengan kerja keras dan ikhlas. Hal itu dilakukan oleh Muhammadiyah karena tidak sedikit rakyat yang mengalami peminggiran-peminggiran.

Menurut beliau, posisi rakyat setelah Pemilu berlangsung seperti ‘habis manis sepah dibuang’. Dalam pandangan Busyro, hajat demokrasi yang berlangsung rutin telah ditaati oleh rakyat. Akan tetapi rakyat sering hanya dimanfaatkan suaranya — diminta menjalankan kewajibannya, tetapi ditelantarkan hak-haknya.

Program ini dilaksanakan oleh Bapak David dari Program Ilmu Pemerintahan, yang menjadi dosen ketua. Pengabdian ini mendapatkan respon positif dan antusias baik dari warga. Warga berharap ada tindak lanjut dari acara diskusi pembelajaran ini.

Program pengabdian ini sepenuhnya mendapatkan dukungan dari UMY melalui Lembaga Masyarakat (LPP). “Melalui program pengabdian ini, UMY memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat sesuai dengan disiplin keilmuan dosen yang mengadakan pengabdian,” jelas Dr. Gatot Supangkat, ketua LPM UMY.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *