Dalam kurun waktu 11 tahun sejak tahun 2011, populasi global telah meningkat hingga mencapai angka delapan miliar, yang merupakan pertumbuhan tercepat dalam sejarah peningkatan populasi sebanyak satu miliar orang.
Sebagai perbandingan, dalam sejarah pertumbuhan populasi, populasi dunia mencapai satu miliar pada tahun 1804, dua miliar pada tahun 1927, tiga miliar pada tahun 1960, empat miliar pada tahun 1974, lima miliar pada tahun 1987, dan enam miliar pada tahun 1999. Peningkatan populasi sebanyak satu miliar manusia yang terlama terjadi antara tahun 1804 dan 1927, yaitu dalam waktu 123 tahun.
Menurut laporan PBB, perkiraan jumlah manusia akan mencapai sembilan miliar pada tahun 2037 dan sepuluh miliar pada tahun 2058. Sayangnya, peningkatan populasi ini cenderung terjadi di negara-negara dengan tingkat pendapatan rendah, terutama di negara-negara sub-Sahara Afrika.
Lebih dari 70 persen peningkatan populasi terjadi di negara-negara berpendapatan rendah, dan diperkirakan 90 persen peningkatan populasi antara tahun 2022 dan 2037 akan berasal dari negara-negara tersebut.
Peningkatan populasi ini memiliki dampak serius terhadap lingkungan. Diperkirakan bahwa hal ini akan menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, termasuk pemanasan global, perubahan iklim, deforestasi, dan kehilangan keragaman hayati. Menurut laporan PBB, populasi manusia telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak tahun 1970, sementara populasi kehidupan alam liar global telah mengalami penurunan sebesar dua per tiga.
Kerusakan lingkungan ini seringkali terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkatkan standar hidup, terutama ketika dampak sosial dan lingkungan tidak diperhitungkan dalam harga pasar. Namun, PBB mencatat bahwa negara-negara dengan pendapatan per kapita tinggi adalah penyumbang utama emisi gas rumah kaca, bukan negara dengan pertumbuhan populasi yang tinggi.
Untuk mengatasi masalah ini, PBB menggarisbawahi pentingnya membatasi pola produksi dan konsumsi yang tidak berkelanjutan sebagai bagian dari upaya untuk mencapai target Kesepakatan Paris. Pertumbuhan populasi yang lebih lambat dalam beberapa dekade ke depan bisa membantu mengurangi dampak kerusakan lingkungan di paruh kedua abad ini.
Kesepakatan Paris adalah perjanjian internasional yang bertujuan membatasi kenaikan suhu global menjadi 1,5 derajat Celsius dan memperkuat kapasitas negara-negara untuk menghadapi dampak perubahan iklim.
Baca Juga: Berendam Air Es: Seberapa Lama yang Tepat untuk Kesehatan?