Optimistis OJK pada potensi pertumbuhan dana pensiun 2025

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pada pertumbuhan dana pensiun di tahun 2025. Dengan dukungan peran penting dana pensiun sebagai salah satu investor institusional yang mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional. Terutama dengan pertimbangan upaya perluasan kepesertaan oleh BPJS Ketenagakerjaan selaku penyelenggara program pensiun wajib.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK ogi Prastomiyono menyampaikan adanya pertimbangan growth aset dana pensiun yang konsisten dalam rate double digit. Melanjutkan tren pertumbuhan tahun 2023, OJK cukup optimistis pada potensi pertumbuhan dana pensiun  tahun 2025 mendatang.

Menurutnya juga pertumbuhan dana pensiun di Indonesia sangat dipengaruhi oleh program pensiun wajib. Yang mana pengelolanya tidak hanya  BPJS Ketenagakerjaan, tetapi juga Taspen dan Asabri.

“Terkait ini, BPJS Ketenagakerjaan aktif melakukan berbagai upaya dengan tujuan meningkatkan jumlah peserta. Termasuk kampanye kesadaran dan kemudahan pendaftaran bagi pekerja formal dan informal. Semakin banyaknya pekerja yang terdaftar, kontribusi yang masuk ke dalam program pensiun juga meningkat,” catat Ogi.

kepesertaan dinilai sejalan dengan salah satu sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025 – 2029. Tentunya berkaitan dengan penurunan angka kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat,serta mendukung pertumbuhan ekonomi dengan investasi oleh program pensiun.

Suku bunga yang tinggi serta  investasi program pensiun pada instrumen pendapatan tetap juga menjadi pendukung pertumbuhan investasi.

pertumbuhan di sektor kesehatan tentunya membutuhkan eksistensi asuransi jiwa. Seiring dengan penguatan prudential underwriting dan kebutuhan medical advisory board yang menjadi rujukan pada klaim asuransi kesehatan. Pada sektor asuransi terutama asuransi mikro juga menjadi pendukung program intensifikasi pangan.

“Industri asuransi akan tetap tumbuh seiring dengan optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia. Program pemerintahan terbaru bidang kesehatan (fasilitas dan infrastruktur), pendidikan (bangunan sekolah) dan pembangunan perumahan rakyat tentunya menjadi peluang bagi industri asuransi untuk mendukung dan menopang program-program tersebut,” kata Ogi.

sumber : antaranews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *