Program kartu prakerja sangat diperlukan oleh generasi muda , karena dapat membantu mereka dalam merencanakan karir. Hal ini juga sebabkan oleh sistem pasar kerja yang terus mengalami perubahan dan pekerjaan yang sesuai dengan permintaan juga dibutuhkan. Opini tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Generasi muda ini perlu punya fleksibilitas untuk menata karier baru, pergantian profesi, maupun pembukaan lapangan kerja. Jadi, on-demand job itu sangat diperlukan, dan satu-satunya program yang bisa mengakomodasi kebutuhan ini adalah Kartu Prakerja,” kata Airlangga dalam kegiatan Temu Alumni Prakerja di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis.
Pendidikan diperlukan seumur hidup karena zaman terus berkembang, sehingga masyarakat mau tak mau harus mengikutinya. Melihat kondisi saat ini, terdapat banyak disrupsi teknologi termasuk kecerdasan buatan (artificial intelligence /AI) dan mesin pembelajaran ( machine learning).
Menurutnya, AI dapat mengamcam pekerja kasar , pekerja kerah biru, dan dapat memberi pengaruh terhadap pekerja kantoran atau pekerja kerah putih.
Oleh karena itu, adanya dampak positif dari program prakerja harapan besar kepada pemerintah untuk meneruskan program tersebut. Ini juga turut dikemukakan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso.
Ia menyampaikan bahwa prakerja telah memberi akses skilling,reskilling, dan upskilling dengan penerima lebih dari 18,9 juta orang. Dengan perolehan manfaat oleh setiap peserta Rp 3,5 juta dibuktikan dengan berbagai beasiswa pelatihan.Seperti moda webinar, tatap muka, dan pembelajaran mandiri sesuai yang tersedia di ekosistem prakerja.
Program kartu prakerja sangat membantu calon-calon pekerja di Indonesia, baik bagi yang masih pengangguran maupun pekerja yang ingin berpindah kerja atau wirausaha. Hal ini juga turut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakeja Denni Puspa Purbasari.
sumber : antaranews.com