Askrindo : Merayakan Bulan Inklusi Keuangan Dengan Mengedukasi Generasi Muda

PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) berikan pemahaman kepada generasi muda supaya lebih memahami serta memiliki produk asuransi. Kegiatan di gelar di Universitas Indonesia melalui talkshow ” Generasi Muda Paham Asuransi” sebagai rangkaian perayaan rutin Oktober, Bulan Inklusi Keuangan .

Direktur Utama Askrindo Fankar Umran mengatakan banyaknya generasi muda yang belum paham cara mengelola keuangan mereka, terutama dalam memilih asuransi sebagai opsi.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak generasi muda agar lebih memahami asuransi sehingga mereka mengetahui pentingnya proteksi diri. Serta aset atau usaha yang mereka punya dari adanya resiko kecelakaan, kebakaran, dan bencana alam.

Kesadaran generasi muda dalam mengelola keuangan dengan bijak perlu dilakukan pada usia produktif dengan rentang usia 18-25 tahun. Hal ini merupakan upaya karena tingkat inklusi asuransi menurun meskipun tingkat literasi asuransi meningkat.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan kenaikan signifikan pada tingkat literasi asuransi nasional. Kenaikan tersebut berada pada angka 76,25% dari sebelumnya 31,72% pada tahun 2022.

Sedangkan indeks inklusi asuransi nasional pada tahun 2024 tercatat 12,21%, menurun dari tahun 2022  16,63%. Kondisi tersebut menjukkan pemahaman produk asuransi tidak beriringan dengan keinginan untuk membeli produk asuransi.

Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Produk Askrindo Yudhi Ferraro menyampaikan sedikitnya generasi muda yang paham asuransi pada saat ini. Menurutnya, kepemilikan asuransi sejak usia muda merupakan langkah penting dalam memproteksi diri dari resiko dalam kehidupan sehari-hari.

Padahal saat ini, sudah banyak produk asuransi dengan premi cukup terjangkau dan setara dengan pengeluaran harian untuk jajan.

“Banyak risiko yang menjadi tantangan di kehidupan sehari-hari, seperti laptop yang rusak, kendaraan kita yang tiba-tiba mogok ketika berangkat ke kantor, ketika liburan, maupun sedang mengenyam pendidikan,” ujarnya.

Yudi menyampaikan tidak hanya memberi pemahaman asuransi diri dan barang kepemilikan, namun juga proses penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Generasi muda seperti mahasiswa yang memiliki usaha sendiri, penting meminimalisir resiko kerugian. Proteksi usaha dan asuransi mikro usaha merupakan point penting dalam meminimalisir resiko kerugian tersebut.

Sumber : antaranews.com

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *